ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. A DI KLINIK PRATAMA KAYU JATI TEMBILAHAN
DOI:
https://doi.org/10.61129/jkhg.v6i1.73Kata Kunci:
Comprehensive Midwifery CareAbstrak
Comprehensive midwifery care is defined as care starting from pregnancy, childbirth, infant care, postpartum, and family planning (KB). In Inhil it is estimated that in 2020 the number of maternal deaths is 10 people and the number of infant deaths is 24 people. At the Klinik Kayu Jati Pratama, starting from April-December 2021, 44 pregnant women were recorded, 4 mothers gave birth, 4 postpartum mothers, 4 BBL and 39 family planning acceptors. Of this care is to be able to provide comprehensive midwifery care to Mrs "A" at the Kayu Jati primary clinic Tembilahan. In this care using midwifery management thinking Varney and asuhan is documented in the form of SOAP and analyzes the gap between theory and practice. In this care there is a gap between theory and practice in pregnant women who only make health servise visits 5 times during pregnancy, 3 times neonatal visits, and postpartum visits were carried out 4 times and the patient used mini-pill contraceeption. It is hoped that the result of this midwifery care can be input female students to improve the quality of midwifery care services for pregnant women, childbirth, BBL, postpartum and family planning.
Asuhan kebidanan komprehensif merupakan asuhan yang dimulai dari kehamilan, persalinan, perawatan bayi, nifas, serta keluarga berencana (KB) yang bertujuan untuk mencegah terjadinya AKI dan AKB. Di Inhil diperkirakan pada tahun 2020 jumlah kematian ibu sebanyak 10 orang dan jumlah kematian bayi 24 orang. Di klinik Pratama Kayu Jati mulai dari April-Desember tahun 2021 tercatat ibu hamil 44 orang, ibu bersalin 4 orang, ibu nifas 4 orang, BBL 4 orang dan akseptor KB 39 orang. Dari asuhan ini mampu memberikan Asuhan Kebidanan komprehensif pada Ny "A" di klinik Pratama Kayu Jati Tembilahan. Dalam asuhan ini dengan menggunakan manajemen kebidanan alur pikir Varney dan Asuhan didokumentasikan dalam bentuk SOAP serta menganalisis adanya kesenjangan antara teori dan praktek. Pada asuhan ini terdapat kesenjangan antara teori dan praktek dimana ketidaksesuaian pada pemberian methergin, tidak dilakukan nya pemeriksaan SHK, dilakukan kunjungan neonatal sebanyak 3 kali, dan dilakukan kunjungan nifas sebanyak 4 kali serta pasien menggunakan KB suntik. Diharapkan dari hasil asuhan kebidanan ini, dapat menjadi masukan bagi mahasiswi dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, BBL, nifas dan keluarga berencana.
Unduhan
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Ardila May Risal
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.